Saat pertama kali menjadi Ibu rasanya segala macam teori yang sudah bolak balik dibaca ketika bayi mengalami ini itu bisa langsung teratasi dan dipraktikkan. Nyatanya, “learning by doing” menghadapi berbagai macam kondisi si kecil, apalagi berbagai macam istilah yang perlu dipahami saat ini agar tak mudah percaya mitos dan kolot jaman buyut kita kala itu.
Pernah tahu istilah Kolik gak, Moms? Ternyata kolik ini dampaknya gak main-main loh. Kolik infantil atau kolik pada bayi yang artinya keadaan dimana bayi terlihat rewel, menangis berkepanjangan dan sulit dikendalikan tanpa sebab yang jelas. Nah, biasanya kalau kita didampingi para orang tua, dianggapnya ini hal yang biasa hanya perlu diberi susu, atau di gendong sampai Si Kecil berhenti menangis dan terlelap. Kadang kita sebagai New Mom menuruti nasehat mereka dengan dalih “orang jaman dulu begitu kok”, padahal kita juga harus melek ilmu parenting agar bisa tahu sebab akibat mengapa bayi bisa dalam kondisi ini.
Kolik biasa terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan. Kondisi ini lebih sering terjadi saat sore dan malam hari, sehingga mengakibatkan kesulitan tidur dan istirahat, bahkan bisa begadang hingga tengah malam menjelang subuh, padahal kita sebagai Ibu harus bisa menjaga istirahat agar bisa ngemong bayi dengan happy, dan terhindar dari stres karena ikut begadang, serta kelelahan menghadapi bayi rewel.
Jangan Anggap Remeh Kolik Pada Bayi
Ini ya, Moms, ciri-ciri bayi yang menderita kolik, menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas. Jika sudah seperti ini jangan dianggap biasa dan remeh, jangan menganggap bayi akan anteng dan nyaman jika dia mengalami suatu gangguan yang kita tidak sadari.
Setelah melahirkan aku lebih banyak sharing dengan sesama teman yang baru menjadi Ibu, ternyata memang ada beberapa bayi mereka juga yang mengalami Kolik, dan sering tidak disadari atau tidak paham penanganan yang benar. Mereka rata-rata belum mengetahui dampak bahaya dari kolik tersebut, karena dalam masyarakat kita kalau bayi rewel itu biasa.
Dari penelitian yang aku baca, menyebutkan bahwa 1 dari 4 bayi baru lahir berisiko terkena kolik dengan tangisan yang tak henti-hentinya terjadi tanpa reda. Secara ilmiahnya ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna menjadi salah satu penyebabnya, dimana bayi penderita kolik memiliki jumlah probiotik Lactobacillus atau bakteri baik yang lebih rendah dan bakteri jahat yang lebih tinggi dibandingkan bayi sehat.
Apalagi yang bisa memicu bayi mengalami ini ? Kolik juga bisa terjadi karena adanya masalah pada gerakan usus bayi, akibatnya perut akan terasa kembung karena adanya gas dan juga sembelit. Makanya biasanya bayi yang menderita kolik disertai juga dengan wajah yang memerah dan kedua kakinya diangkat ke perut karena kesakitan.
Akupun sebelum tahu hal ini juga tidak paham apa yang terjadi pada Si Kecil. Pengetahuan baru yang aku dapat bahwa selain bakteri jahat yang dapat menimbulkan masalah pada tubuh, terdapat juga bakteri baik yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh, untuk meningkatkan sistem imun, melawan toxin/zat beracun, serta membantu proses pencernaan.
Ini nih Bakteri baik, memiliki peranan penting yang dibutuhkan untuk segala usia mulai dari bayi, anak, dewasa, lansia bahkan ibu hamil. Kita sebagai ibu harus waspada menghadapi bayi kolik, karena kolik yang berkepanjangan bisa berisiko lebih tinggi terkena ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopik, alergi, rhinitis, maupun asma. Hal ini yang disebut dalam dunia kesehatan sebagai gut brain axis, secara sederhana diartikan ada hubungan dua arah antara saluran pencernaan (gut) dengan otak manusia (brain).
Interlac untuk Kesehatan Saluran Cerna Si Kecil
Sebenarnya yang perlu sangat diperhatikan itu adalah kondisi si Ibu karena dia juga pertama lahir menjadi orang tua, tahu gak quotes yang berseliweran di timeline bilang “sehebat apapun ilmu parenting letaknya ada pada Ibu yang bahagia” , jadi nih dampak yang dirasakan manfaatnya bukan cuma pada anak, tapi sangat membantu para ibu.
Jadi perlu banget mencari solusi agar Si Kecil saluran cernanya sehat, dan terhindar dari kolik. Sebab dengan saluran cerna tidak sehat, terjadi ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna, dimana bayi penderita kolik memiliki jumlah probiotik Lactobacillus atau bakteri baik yang lebih rendah dan bakteri jahat yang lebih tinggi dibandingkan bayi sehat.
Nah, INTERLAC dengan kandungan Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah satu-satunya solusi yang teruji klinis dan direkomendasi sebagai terapi dan pencegahan kolik dengan efikasi dan keamanan yang terbukti. Hasil study menyatakan “dapat menurunkan waktu menangis pada bayi hingga 74% setelah 1 minggu” pemakaian, bahkan hasilnya sudah nampak dari mulai 1 hari pemakaian. Tingkat keberhasilan penurunan durasi menangis bayi yang diterapi dengan Interlac itu 95%.
Di Indonesia, bakteri baik atau yang juga dikenal sebagai probiotik masuk kedalam kategori suplemen kesehatan. INTERLAC adalah suplemen probiotik hasil kerjasama PT. Interbat dengan BioGaia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics, salah satu perusahaan probiotik terbesar di Dunia. Produk probiotik Interlac menggunakan strain-strain Lactobacillus reuteri yang dipatenkan dan sudah teruji klinis, serta telah memenuhi semua syarat probiotik dari WHO.
Setujukan kalau kita sebagai ibu pun terhindar dari stres bayi kolik, sehingga membantu juga proses mengASIhi lebih lama, karena ketika bayi kolik dan Ibu stress, akan membuat ASI seret, ketika kolik diterapi, maka ASI akan lancar lagi seiring dengan berkurangnya stress pada Ibu, jadi Ibu bisa lebih lama mengASIhi bayi.
Cara penggunaan Interlac Drops:
– Digunakan 5 tetes 1x perhari, dapat digunakan setiap hari. 1 Botol +- habis dalam 25 hari jika rutin
– Rasa netral/plain, cocok dan aman digunakan mulai dari bayi baru lahir
Sampai Desember 2022, strain Lactobacillus reuteri yang digunakan INTERLAC sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan, dan merupakan strain probiotik berpaten dengan uji klinis terbanyak di dunia. Lactobacillus reuteri di INTERLAC sudah teruji klinis untuk bayi baru lahir, balita, anak-anak, dewasa dan bahkan pada ibu hamil dan bayi prematur. Jadi, INTERLAC adalah solusi yang efektif, aman dan teruji klinis untuk kita & keluarga. Apalagi varian produk INTERLAC paling lengkap, tersedia dalam varian drops, sachet, tablet kunyah dan tablet hisap.
Diluaran sana banyak sekali berbagai merk probiotik, namun walaupun sama-sama probiotik, dalam arti sama-sama bakteri baik, bukan berarti manfaat kesehatannya sama. Menurut WHO, manfaat probiotik sama sekali berbeda antara satu jenis, atau bahasa ilmiahnya strain, dengan strain lainnya. Maka itu, manfaat dari 1 strain probiotik tidak boleh disamaratakan dengan strain probiotik lainnya. Misalnya sama-sama lactobacillus, yang 1 lactobacillus acidophilus dan 1 lagi lactobacillus reuteri.
Yuk, kita dukung terbentuknya generasi emas, dimana Golden period of intervention itu dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang menentukan kesehatan dan perkembangan otak anak di masa mendatang, maka tidak hanya nutrisi yang diperhatikan tapi juga suplementasi bakteri baiknya memiliki peranan yang sangat penting.
Moms, jika ingin membeli INTERLAC dapat dibeli tanpa resep Dokter, dapat dibeli secara offline di baby shop, apotek, maupun modern outlet (guardian, watsons, boots, supermarket, dll) serta online.
2 Comments. Leave new
Sejak kenal istilah kolik, aku jadi aware banget saat si bayi tiba-tiba rewel. Rutin konsumsi Interlac bisa cegah kolik yang rentan banget dialami bayi
Kolik itu bikin bayi jadi stress kalo terlalu lama ngga ditangani. Makanya, penting banget jaga kesehatan saluran cerna biar bayi ngga kena kolik ya mom. Alhamdulillah ada Interlac yang bantu bayi terhindar dari kolik