Muda mudi jaman sekarang lebih menyukai bermain di alam akupun mengakui healing di alam memberikan kesan ketenangan bagi jiwa juga merasa lebih ” plong” bawaanya rasa penat saat bekerja di perkotaan langsung hilang dari beban pikiran. Pantai, sawah, hutan pokoknya suasana dengan warna hijau dan biru menjadi destinasi utama untuk menambahkan energi baru. Udara di area tersbut bersih tampa polusi semilir anginpun bikin betah berjam jam disana. Sendri maupun bersama asangan teman dan keluarga tak akan pernah bosan untuk menghampiri.

Apakah alam akan baik baik saja jika hanya terus di kunjungi?
Apakah alam seindah itu akan terus menampakan keindahannya?
Yuk kita lihat faktanya! Tau gak sih hal yang bikin kita terus menghirup udara tanpa polusi bersal dari hutan sebagai pondasi utama mahluk hidup yang mat penting terutama ekosistem di bumi ini. Hutan memiliki hubungan yang sangat erat dengan enam pilar yaitu udara bersih air yang jernih, klestarian, keanekaragaman hayati dampak sosial kesehatan dan iklim. kita wajibnya bangga karena hutan di indonesia menjadi hutan yang berpngaruh terhadap alam semesta di bumi untuk terus menghasilkan kekuatan paru-paru dunia yang sehat.
Salah satunya hutan bakau, yups hutan ini dikenal juga dengan nama hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di perairan payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem ini dapat mengurangi abrasi tanah yang disebabkan oleh air laut. Tempat tinggal ku yang berada di area surmadu telah melakukan penanaman hutan mangrove karna dekat dengan bibir pantai jadi kita bersama sama mejaga lingkungan #UntukBumiku terutama agar terhindar dari bencana alam.
#IndonesiaBikinBangga luas hutan mangrove mencapai 2,5 sampai 4,5 juta hektar. Hal ini membuat Indonesia berada di posisi sebagai negara dengan luas hutan mangrove terluas di dunia, yang kemudian disusul oleh Brazil, Nigeria dan Australia. Luas hutan mangrove Indonesia diperkirakan mencapai 25% dari total hutan mangrove yang ada di dunia.
Kekayaan seperti ini harusnya dan dilestarikan karena manfaat hutan memberikan dampak yang sangat positif terhadap ekosistem bumi. Semua obat-obatan herbal yang kita olah dan konsumsi berasal dari hutan yang bisa menyebuthan penyakit. Menurut suara.com sekitar 25% obat-obatan berasal
Tergesernya arus dan berbagai macam pola manusia terhadap kekayaan alam ini bisa disalah artikan dengan penggunaan yang negatif seperti penebangan hutan secara ilegal dan tak pernah melakukan tindakan penghijauan, tau gak kondisi hutan kita saat ini ?
Nah, “Kerusakan hutan terjadi di seluruh penjuru dunia. Penyebab utama dari berbagai kerusakan hutan timbul akibat aktivitas manusia. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), hampir 7,3 juta hektar hutan di seluruh dunia hilang setiap tahunnya. Data dari Global Forest Watch dengan pencitraan satelit pada tahun 2020 lalu menunjukkan hutan tropis global kehilangan 12,2 juta hektar tutupan pohon. Dampak kerusakan hutan bagi lingkungan hidup dan kehidupan di muka bumi sangat beragam dan merugikan populasi yang tinggal di kawasan hutan dan sekitarnya.” dikutip dari https://lindungihutan.com/blog/9-dampak-kerusakan-hutan-bagi-manusia/
Kita sebagai muda-mudi udah harus sadar dengan alam ini dan bagaimana kedepannya sebagai #TeamUpforImpact bagi paru-paru dunia ini karena apabila dibiarkan akan mengakibatkan pengaruh yanng serius seperti :
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kondisi peningkatan panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat gas rumah kaca yang meningkat di atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC) mempunyai peran untuk menjaga suhu planet ini tetap hangat agar cocok untuk hidup. Kondisi suhu yang naik akibat gas rumah kaca bertambah seiring penggunaan bahan bakar fosil dan penebangan hutan mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan menimbulkan fenomena perubahan iklim. Oksigen (O2) merupakan gas yang berperan penting untuk menyokong seluruh kehidupan di muka bumi.
Hutan adalah produsen terbesar yang menghasilkan gas tersebut. Selain itu, hutan membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Itulah sebabnya mengapa ada istilah yang mengatakan bahwa hutan adalah paru-paru bumi. Pada saat suatu hutan mengalami kerusakan, maka hal tersebut bisa berakibat terjadinya peningkatan suhu bumi serta perubahan iklim yang ekstrem. Dengan adanya deforestasi, jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara akan semakin besar. Kita tahu bahwa karbondioksida merupakan gas rumah kaca yang paling umum.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyatakan bahwa CO2 menyumbang sekitar 82% gas rumah kaca di negara tersebut. Profesor ilmu lingkungan di Lasell Collage Newton Massachusets menyatakan bahwa deforestasi tidak hanya mempengaruhi jumlah karbon dioksida yang merupakan salah satu komponen gas rumah kaca terbesar. Tapi deforestasi juga berdampak pada pertukaran uap air dan karbon dioksida yang terjadi antara atmosfer dan permukaan tanah yang berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim. Perubahan konsentrasi udara di lapisan atmosfer akan memiliki efek langsung terhadap iklim dunia.
Maka dari itu #HutanKitaSultan harus diperbanayak dan dilestarikan pertumbuhannya dengan melakukan penanaman di berbagai daerah sebagai salah satu bentuk oksigen yang kita hirup walaupun jumlahnya sedikit tapi itu bisa mempengaruhi wilayah kita dan amat berfungsi untuk berbagai macam pencegahan akibat bangunan-bangunan yang jauh dari wilayah tanah hijau.
Kepunahan Masif Berbagai Spesies Hewan dan Tumbuhan
Sedih banget tau gak si kalau kita main-main di alam dan berkunjung ke tempat-tempat hijau seperti hutan yang ada di Sulawesi dan Kalimantan tak menemukan hewan yang langka dikarenakan banyaknya penebangan pohon secara membabi buta tak sadar bahwa hal tersebut akan mengkabitkan nyawa kita terancam. Deforestasi menyebabkan habitat bermacam spesies hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalam hutan rusak dan lenyap.
Menurut National Geographic, sekitar 70% jenis flora dan fauna hidup di kawasan hutan. Kerusakan hutan mengakibatkan mereka tidak lagi ammpu bertahan hidup di habitat aslinya. Akibat kehilangan habitat-habitat mereka, maka hewan, tumbuhan, serangga dan burung-burung yang bergantung pada ekosistem hutan akan perlahan mati dan menyebabkan kepunahan massal. Kondisi tersebut juga berdampak di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan dan penelitian yang kehilangan objek kajian karena spesies yang diteliti tidak dapat lagi ditemukan.
Bulan ini sudah memasuki musim hujan di kotaku, tapi untuk kota-kota yang tak sedang mengalami musim penghujan atau hujan yang berlebihan akan mengakibatkan kekeringan dan kebanjiran. Karena luasan hutan yang terus berkurang menyebabkan daya serap tanah menipis. Situasi semacam ini berimbas buruk pada musim kemarau. Kekeringan yang timbul berawal dari cadangan air yang tidak cukup di musim penghujan. Kondisi kekeringan yang sering kita dengan di berita atau bahkan kita rasakan disebabkan karena pohon yang bertindak sebagai tempat penyimpan cadangan air tanah berkurang signifikan.
Rusaknya Ekosistem Darat dan Air Hutan menjadi habitat bagi berbagai jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ini berarti hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi. Kegiatan deforestasi dan pembukaan hutan secara semena-mena dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan bagi kekayaan alam tersebut. Dampak kerusakan hutan yang terjadi akan menyebabkan banjir dan erosi tanah yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju ke laut. Pada akhirnya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan di sana. Pengendapan tanah yang berlebihan tentu saja dapat merusak ekosistem di lautan, seperti terumbu karang.
Dampak Kerusakan Hutan akan Mempengaruhi Kegiatan Perekonomian Masyarakat
Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan, pangan, dan obat-obatan mereka pun akan terganggu. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam. Selain itu, kerusakan hutan bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun non material. Banyak orang yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun anggota keluarga akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar Hutan Terjadinya erosi tanah sebagai akibat kerusakan hutan dapat mengangkut partikel-partikel tanah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pupuk organik memasuki danau, sungai, maupun sumber air lainnya. Ini akan berakibat penurunan kualitas air yang berada di daerah tersebut. Dengan kualitas air yang buruk akan berdampak pada tingkat kesehatan yang buruk pula. Dari uraian di atas, kita bisa tahu bahwa hutan memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi kehidupan makhluk-makhluk di sekitarnya, khususnya bagi manusia. Untuk itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu berupaya menjaga hutan kita agar dampak kerusakan hutan yang mengerikan tidak terjadi.
Yuk coba kita bareng-bareng hidupkan kecintaaan kita dan kesadaran untuk seluruh masyarakat baik muda- muda ataupun segala kalangan untuk mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi di platform musik seperti di Spotify dan Apple Music karena semakin banyak yang mendengarkan lagu tersebut maka akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan di Indonesia.
Sumber beberapa tulisan :
sumber: https://lindungihutan.com/blog/9-dampak-kerusakan-hutan-bagi-manusia/
Sumber : https://www.gramedia.com/best-seller/fakta-unik-indonesia/